Cara Membuat RAB Bangunan – Jika kita ingin merenovasi rumah, segalanya harus diperhitungkan dengan benar. Maka dari itu kita membutuhkan rencana anggaran biaya atau RAB. Perkiraan biaya perlu dibuat sejak awal, sebelum memulai pembangunan ataupun renovasi.
RAB dibutuhkan karena menjadi dasar dalam pengerjaan proyek konstruksi. Sehingga pekerjaan bisa dilakukan dengan lancar. Karena perannya yang sangat penting, pada pembahasan kali ini kami akan memberikan informasi lebih lengkap seputar cara menghitung RAB bangunan. Baik secara manual maupun dengan software seperti Microsoft Excel.
Pengertian RAB
Untuk yang masih belum paham, RAB adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan pembangunan ataupun proyek konstruksi.
Rencana anggaran biaya digunakan untuk menggambarkan spesifikasi pekerjaan, peralatan kerja dan tenaga kerja yang diterjunkan. Dengan memperkirakan biaya seluruh komponen, kita bisa mengetahui kira-kira seberapa banyak biaya yang diperlukan untuk melakukan pembangunan.
Baca juga: Cara Membuat Kurva S Di Excel
Cara Menghitung RAB
Ada dua sistem untuk menghitung rencana anggaran biaya, yaitu sistem meter persegi dan sistem analisis harga satuan bangunan. Kedua sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Untuk kelebihan sistem meter persegi terdapat pada perhitungan yang tidak membutuhkan banyak waktu. Sedangkan kelebihan sistem analisis harga satuan bangunan bisa memberikan tingkat ketelitian yang lebih baik.
Cara Menghitung RAB Sistem Per Meter Persegi
- Siapkan data-data yang diperlukan, mencakup luas bangunan hingga harga bangunan untuk setiap meter persegi.
- Sesuaikan harga bangunan dengan waktu pekerjaan rumah dan lokasi bangunan.
Untuk lebih jelasnya, kami akan berikan contoh sederhana. Misalnya kita ingin membangun rumah dengan lebar 8 meter dan panjang 10 meter. Artinya bangunan tersebut mempunyai luas 80 meter persegi. Harga bangunan setiap meter persegi pada saat pengerjaan konstruksi diperkirakan mencapai Rp 3 juta.
Setelah itu kalikan luas bangunan dengan harga per meter persegi. 80 m2 x Rp 3.000.000 = Rp 240.000.000. Jadi biaya yang dibutuhkan ditaksir Rp 240 juta.
Cara Menghitung RAB Sistem Analisis Harga Satuan Bangunan
- Siapkan gambar rumah yang ingin dibangun.
- Susun daftar spesifikasi bahan dan harganya, rincian daftar pekerjaan, daftar biaya tukang dan volume item pekerjaan.
- Masing-masing item pekerjaan dihitung volumenya berdasarkan ukuran dan gambar bangunan. Harga satuan pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan volume dan harga satuan.
Contohnya, kita akan memasang ubin dalam rumah dengan luas 50 meter persegi. Harga satuan ubin katakanlah Rp 100 ribu. Biaya pengerjaan pemasangan ubin dapat dihitung dari pengalian luas tersebut dengan harga satuan ubin. Maka biaya untuk pemasangan ubin berkisar Rp 5 juta.
Langkah-Langkah Pembuatan RAB
Saat hendak menyusun RAB, ada lima langkah yang perlu kita lakukan. Mulai dari persiapan gambar kerja, menghitung volume pekerjaan, hingga rekapitulasi. Berikut akan kami jelaskan secara singkat.
Siapkan Gambar Kerja
Gambar kerja menjadi rujukan untuk menentukan daftar pekerjaan yang akan dihitung dalam pembuatan RAB. Gambar kerja juga dipakai untuk menentukan seluruh jenis pekerjaan, spesifikasi hingga ukuran bahan bangunan. Dengan adanya gambar kerja kita akan lebih mudah untuk menghitung volume pekerjaan.
Hitung Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan diperoleh dengan cara mendaftar harga satuan pekerjaan per meter persegi atau per unit. Buatlah daftar setiap item pekerjaan yang akan dilakukan.
Tentukan Harga Satuan Kerja
Harga satuan kerja juga disebut dengan istilah harga upah dan material. Kita harus menentukan upah dan harga berdasarkan harga pasaran di sekitar lokasi proyek atau pembangunan. Dalam menentukan upah pekerja, semuanya harus jelas dan dengan kesepakatan. Sehingga tidak ada permasalahan di kemudian hari.
Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan
Langkah berikutnya adalah menghitung jumlah biaya pekerjaan dengan mengalikan volume pekerjaan dan harga satuan. Contohnya penghitungan biaya pemasangan ubin per meter persegi dikalikan dengan biaya upah pekerja.
Rekapitulasi
Langkah terakhir dilakukan dengan menjumlah total masing-masing sub pekerjaan. Contohnya pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi maupun pekerjaan beton. Setiap pekerjaan lalu dijumlah sehingga akan diketahui jumlah keseluruhan biaya proyek.